Innalillahi wa innailaihi roji’un....
Dengan seketika tangan yang berada didepan laptop ini berhenti mengetik, karena mendengar ada tetangga yang telah berpulang ke Rahmatullah melalui microfon masjid. Almarhum bernama bapak Kasto, umur sekitar 60an, meninggal dikarenakan penyakit darah tinggi sekitar pukul setengah 6 pagi.
Segera kutinggalkan rumah dan menuju ke tempat duka tuk membantu orang-orang dalam mempersiapkan proses penyolatan jenazah.
Suara Tahlil dan istighfar begitu terasa hingga menyentuh hati saat dilafalkan para pengunjung yang hendak berjamaah mensholati jenazah. “Laailaahaillallah 3x Muhammadurrosullullah, Astaghfirullohaladzim3x innallaha ghofururrohim. Semoga amal kebaikan beliau dimasa hidupnya diterima Allah SWT dan keluarga yg ditinggal dikuatkan & tabah menerima ini semua, amin
Setiap manusia memiliki jatah waktu sendiri-sendiri di dunia ini. Bila waktu telah berakhir maka tidak ada yang bisa kita perbuat lagi. Begitu juga Perjalanan kehidupan ini yang terasa cepat berlalu, seolah kemarin baru saja masuk tahun baru 2013 (dengan isu hebohnya kiamat pada akhir 2012) dan sekarang berganti menjadi 2014 (hmmm ckkk bumi semakin tua).
Tentunya lika-liku kehidupan telah terjadi pada tahun 2013 kemarin, mulai suka-duka, menangis-tertawa, ditolak-diterima (^_^), kenangan pahit menyenangkan pastinya silih berganti mengiringi perjalanan kita hingga sampai seperti ini. Sebagian orang-orang mengatakan alhamdulillah target tahun 2013 bisa terealisasi alias tembus, sehingga mereka bisa menikmati kesenangan pada liburan tahun baru, tetapi sebagian yang lain mengatakan tahun 2013 adalah tahun apes, banyak target meleset, prestasi turun, harta begitu cepat ludes, keluarga berantakan dsb, hingga suasana suram & sunyi pada liburan tahun baru 2014.
Kata yang sering terdengar dan menjadi populer di setiap akhir tahun adalah Resolusi, Resolusi (komitmen) dalam meraih cita-cita di tahun yang akan datang sering dibuat dan dideklarasikan dengan penuh semangat, tetapi dalam perjalanannya tidak sedikit para pejuang peraih masa depan telah gugur dan melupakan resolusinya karena kerasnya kehidupan yang menimpa padanya.
Inilah kehidupan yang penuh ketidak pastian dan yang pasti adalah kematian.
Sangat tepat kiranya saya mencuplik kata-kata dari Bill Keane bahwa ‘Yesterday is
history, tomorrow is a
mystery, today is a
gift of God, which is why we call it the present.’ Kemarin adalah sejarah (masa lalu) mari kita ambil hikmahnya dan kita masukkan seluruh keburukannya ke dalam tanah, kita tutup rapat2 kalau perlu kita semen biar tidak membuat kita menyesal, Besok adalah misteri, yang mengetahui misteri adalah Allah, sehingga kalau kita terlalu berpikir tentang misteri ini tentu “bingung & stress akan menimpa kita”, melainkan merencanakan sesuatu masa depan yang dianjurkan, Sekarang adalah anugerah dari Tuhan dan seharusnya dilakukan sebaik mungkin untuk mencetak sejarah masa depan kita yang lebih baik.
Mengutip sekilas dari tulisan pak Jamil Azzaini (inspirasi sukses mulia), membuat Resolusi seyogyanya tahu alasan “mengapa saya harus membuat resolusi ini?, apa keuntungan dari resolusi ini bila berhasil?, dan apa kerugian dari resolusi ini bila tidak berhasil?.
Pastikan kita mengetahui manfaat dari resolusi yang kita buat, dan ketahuilah resolusi yang kita buat biasa-biasa maka akan memperlihatkan diri kita juga biasa-biasa saja (tanpa ada percepatan, ini sudah bagus dibanding yang tidak membuat).
Dan hati-hati kalau dalam membuat Resolusi, terkadang ada yang tidak bisa terukur, misal “tahun 2014 saya akan menjadi anak yang berguna bagi nusa & bangsa”. ini resolusi orang yang masih bingung, buat lebih spesifik misal “tahun 2014 saya akan masuk 3 besar peringkat terbaik di kelas”. Coba kita rasakan, lebih kuat mana antara resolusi yang pertama dan kedua, tentunya kedua karena bisa lebih terukur. Resolusi boleh banyak tetapi pilihlah dari yang banyak itu tiga saja untuk divisualisasikan, di kejar dengan passion dan buat setiap aktivitas kita mendekatkan diri dengan Resolusi kita.
Nah walau sekarang bukan akhir tahun 2013, tapi sepertinya tepat bagi guru, siswa atau lainnya dalam membuat resolusi tahun 2014 tuk masa depan yang lebih baik. Saatnya sekarang kita buat Resolusi sebelum dipanggil Allah, kita tunjukkan keseriusan kita pada Nya bahwa kita memang layak dan pantas menjadi pemenang di dunia dan akhirat. Walau penulis telah menulis resolusi saat tahun baru hijriyah, tetapi tidak apa-apa kita buat lagi di tahun ini, Semoga di tahun 2014 ini kita semua bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan target resolusi kita bisa tercapai amin. (semangat3x.... :-) )
Salam Perjuangan...
Semangat 08/ Semangat untuk qt semua
Sehari serasa setahun... ^_^