Home »
» Bertawakal is Ikhtiar yang Maksimal
Bertawakal is Ikhtiar yang Maksimal
Posted by Bagus Sulaks
Posted on Selasa, September 16, 2014
with No comments
Bertawakal pada saatnya memberikan kebaikan untuk kita dimasa akan datang
Bertawakal bukanlah sekedar pasrah diri pada nasib, bukan pula berdoa sehari penuh tanpa berusaha. Bertawakal adalah berusaha dengan sungguh-sungguh sampai di ambang batas kemampuan manusia, kemudian menyerahkan hasilnya sepenuhnya kepada Allah SWT.
Dari risalah kehidupan sahabat, sahabat Umar bin Khattab pernah menegur salah seorang sahabat yang tidak mengikat untanya ketika ditinggalkan masuk masjid dengan alasan bertawakal (Kalau bahasa sekarang kunci setir atau dirantai motornya he...3x :-). Kembali ke cerita, Sahabat Umar menyuruhnya mengikat dengan kuat barulah setelah itu bertawakal kepada Allah.
Contoh lain, seperti sahabat saya, saat usahanya mengalami pailit hingga M-Man rupiah, serangan datang padanya bertubi-tubi mulai materi maupun moril seperti difitnah membawa kabur uang perusahaan dll. Dengan sekuat tenaga yang tersisa demi mempertahankan hidup, walau sebenarnya berat & tidak kuat dengan ini semua, tetapi ada keyakinan besar muncul dari dirinya bahwa “Setiap ujian dari Allah pasti akan membawa kebaikan dimasa akan datang”. Dia terus berdoa terbaik dan tawakal dengan berusaha mendirikan bimbel seadanya, walau saat itu ada saja orang-orang yang menghinanya/ pesimis dengan usahanya. Baginya tawakal tak boleh berhenti berusaha / terlena meratapi kesedihan melainkan terus bergerak dengan daya dan upaya yang ia miliki.
Ternyata dalam perjalanan waktu, dengan keistiqomahan dirinya, ada orang tua siswa dari bimbelnya yang (suami-istri) bekerja sebagai dokter di luar negeri cukup terkesima saat melihat keseriusan teman saya ketika mengelola bimbingan belajar. Setelah acara santunan ke panti asuhan yang rutin dilakukan teman saya bersama siswanya, tiba-tiba orang tua siswa tersebut dengan mudahnya memberikan salah satu mobilnya dengan inisial X-E-N-I-A dengan alasan untuk memudahkan operasionalnya (dirangkum sebenarnya panjang ceritanya he3x). Bak tertimpa Durian dari langit, dia langsung menangis sujud syukur. Tiada yang menduga, karena mobil pertama hasil keringatnya begitu cepat dijual demi menutupi kepailitan usahanya, bisa jadi inilah gantinya dari Allah diberikan mobil dengan mudah tanpa disangka sangka saat kita bertawakal. Subhanallah... (Maha suci Allah).
Sahabat, mari renungkan sejenak, bila kita mengalami kegagalan. Apakah selama ini kita sudah berusaha semaksimal mungkin serta cukup berhati-hati mengantisipasi berbagai kemungkinan, atau sebaliknya kita masih asal-asalan dalam bertindak?atau parahnya kita hanya menunggu nasib baik bersama kita. Kalau memang sudah sekuat tenaga lalu terjadi hal-hal diluar rencana kita maka saatnya menerima dengan ketentuan Allah, pasti Allah punya rencana hebat untuk membaikkan kita di masa yang akan datang. Amin.
Saya mengutip dari kata Mario Teguh yang intinya, tugas kita di dunia bukanlah untuk berhasil, tetapi mencoba yang terbaik, karena didalam mencoba inilah kita menemukan banyak pembelajaran tentang kehidupan baik itu suka maupun duka, urusan KEBERHASILAN kita serahkan sepenuhnya kepada Tuhan.
Sahabat tidak ada yang mengajari atau diajari dalam tulisan ini, tetapi sekedar share saja, mari “Fastabiqul Khoirot” / berlomba-lomba dalam kebaikan untuk meraih impian indah dimasa yang akan datang.
Semangat Berjuang para sahabat...
Harapan Masih Ada selama nafas masih ada dan Allah bersama kita .... ^_^
refrensi : buku berani gagal islami & sahabat jejak bagus
0 komentar:
Posting Komentar