Home » » Selalu Ada Alasan Kita Bersyukur (SAAKB)

Selalu Ada Alasan Kita Bersyukur (SAAKB)


Saat itu (7/11) Malam gelap menutupi kota Jombang & diselimuti dengan sumuknya suasana, sang awan pun sunyi tanpa kata-kata (speachless kali ya) sehingga membuat keadaan menjadi seperti biasanya (hehehe pengantar supaya seperti dicerita-cerita).

Sahabat budiman senang bisa bertemu lagi, ada sedikit pengalaman yang mau saya sharekan pada hari ini, disaat kemarin saya pulang dari aktivitas kerja (kebetulan pas pulang malam) terlihat ada seorang lelaki paruh baya sedang duduk sendiri di bawah tiang lampu penerangan jalan raya, di pertigaan arah menuju terminal Jombang sambil menawarkan koran. Dengan wajah kusut & lesu, pakaian yang kotor, sebenarnya sudah beberapa kali saya melihat orang ini duduk disitu dengan menjual korannya. Dalam pikiran ini tibalah muncul beberapa pertanyaan “apakah mungkin bisa laku bila menjual koran pada malam hari”, karena harga koran sangat cepat jatuh. Pagi dan agak siang sudah cukup berbeda harganya.

Sahabat budiman malam itu pukul 20.00 wib saya sempat kan untuk mampir ke sebelah orang tersebut dan orang tersebut langsung tersenyum mendatangi saya. Kurang lebih percakapannya dibawah ini

Bgs : pak mohon maaf lagi jualan koran apa (seraya memastikan) ...
Penjual : iy mas lagi jualan koran (sambil tersenyum), mas nya mau beli koran ya...

Bgs : iya bapak mau beli koran (dalam hati sebenarnya sudah ada setiap hari tapi tidak apa-apa namanya juga penasaran), O... jawa pos... berapa harganya...
Penjual : empat ribu mas (sambil mengangkat tangan kanannya 4)

Bgs : (dalam hati biasanya kalau sudah malam umumnya harganya menjadi 1.500) bapak saya beli koran ini 10.000 ya (sambil mengeluarkan uang 10.000)
Penjual : iy mas matursuwun matursuwun (seraut wajah bahagianya nampak)

Bgs : iy bapak sami-sami, tapi saya mau tanya-tanya ten njenengan kedik
Penjual : enggeh mas

Bgs : asmanipun njenengan sinten pak...
Penjual : Amirudin

Bgs : daleme pundi
Penjual : niku mas Sambong Duruan, gang 2, nom 7

Bgs : pun lami nggeh sadean koran ten mriki...
Penjual : enggeh sampun dangu mas.

Bgs : Berapa koran bapak bisa menjual koran setiap harinya... (berlagak kayak reporter ini)
Penjual : nggeh mboten mesti mas

Bgs : nggeh maaf berapa bapak biasanya pinten pendapatanipun
Penjual : nggeh mboten mesti mas kadang nggeh sampai 40 ribu

Bgs : mulai jam pinten sadeanipun
Penjual : injing sampai dalu (kadang nggeh jam 9 pagi sampai 9 malam)

Bgs : lo pak kengen nopo niki kaki njenengan perbanan (hehehe sok kepo banget ya...)
Penjual : nggeh mas niki injing wau mantun subuhan ketabrak becak..
Bgs : lo pak kok saget nggeh... (sambil menghiburnya)

Sahabat budiman karena durasi saya ringkas ya :-) , dengan kaki diperban akibat tertabrak becak bapak Amirudin perhari mendapat pemasukan 40 ribu. Uang 40 ribu ini digunakan untuk biaya kehidupannya dan merawat ayahnya yang sudah berusia 67 tahun. La berapa umur bapak Amirudin pasti tanya pembaca....umur pak Amir sekitar 40 an hidup hanya bersama ayahnya dan belum berhasil dalam membina rumah tangganya.

Diakhir kita ngobrol, pak Amirudin bicara “ semoga masnya sukses nggeh, Allah seng bales nggeh mas”.... amin3x, iy bapak terimakasih doanya, semoga pak amirudin juga sukses nggeh...amin (wah tidak terasa sudah 30 menit obrolannya berlangsung),
Assalamualaikum...(sambil meneruskan perjalanan pulang).

Sahabat budiman bisa jadi beginilah salah satu cara Allah untuk mengingatkan kita bahwa kita harus terus bersyukur padaNya, selalu ada alasan kita bersyukur (SAAKB). Karena dengan bersyukur salah satu manfaatnya membuat segala aktivitas kita menjadi lebih damai di hati.

Sahabat ada 3 (tiga) hal yang bisa kita ambil pelajaran untuk keadaan seperti ini :
Pertama, Allah menyuruh kita terus bersyukur dalam keadaan apapapun, dari kejadian kita bisa mengambil hikmah bahwa masih banyak orang-orang diluar sana yang berjuang lebih berat daripada kita, dengan jam kerja yang panjang, suara bising kendaraan, polusi asap kendaraan & tentunya panasnya matahari yang sudah menjadi makanan sehari-harinya. Hidup tanpa tujuan yang pasti, bisa makan saja hari ini mereka sudah bersyukur, bagaimana dengan kita sahabat budiman....

Kedua, Setiap hasil pasti diperlukan perjuangan. Pak Amirudin untuk mendapatkan maksimal 40 ribu dilakukan dengan berjualan koran dari pagi sampai malam. Perjuangan disini penting, tidak ada yang instan proses tetaplah yang berbicara pada akhirnya.

Ketiga, Senyum ala Pepsoden diperlukan disini, walau suasananya capek kerja seharian tetapi pak Amirudin tetap tersenyum saat menawarkan korannya. Senyum ini penting dilakukan, (pokoke g senyum2 dewe la dadi gilani rek), senyum selain menarik kebahagiaan juga bisa menarik rizki. Daripada galau berfikir masalah yang berat mending mengatasi masalah dengan senyuman. Karena orang yang ngotot, cemberut itu menggunakan 74 otot (makanya cepat capek) sedang senyum menggunakan 17 otot (ini yang membuat wajahnya selalu bersinar kalau tersenyum). Senyum membuat kita lebih bahagia, bahagia akan menarik kesuksesan.

Nah sahabat budiman, banyak kejadian di sekitar kita yang bisa di ambil hikmah dan pelajaran untuk kehidupan kita lebih baik. Semoga bermanfaat.... ^_^
Salam Perjuangan
Di Like juga ya page facebook https: jejakbagus
Sumber : www.jejakbagus.blogspot.com
monggo mampir di catatan FB KLIK SINI



0 komentar:

Posting Komentar

Translate

Kita Pasti Bisa

Kita Pasti Bisa
Berprestasi & Bermanfaat untuk sesama

Friends

Popular Posts

Hubungi Penulis

Nama

Email *

Pesan *

 
Support : Bagus Justice | Belajar Ekonomi Menyenangkan | Platnama
Copyright © 2013. JejakBagus.com - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger