"Labaik Allah humma labaik. Labaika la syarikala kalabbaik, innal hamda wa ni’mata laka wal mulk. Laa syari kalaka.”
Yang artinya “Kusambut pnggilanMu ya Allah, kusambut panggilanMu, ku sambut panggilanMu, tiada sekutu bagiMu, kusambut panggilanMu. Sesungguhnya segala puji dan nikmat adalah milikMu, begitu juga kerajaan ini, tiada sekutu bagiMu”
Suasana bahagia saat mengantar keponakan yang masih TK Bunga Delima dalam Manasik Haji (TK atau Ra se-Mojoagung). Walau kondisi saat itu di Lapangan Miagan cukup panas pada pukul 8 pagi tetapi Jamaah Manasik Haji adik-adik Tk tetap antusias & bersemangat bersama pengantarnya dengan memakai pakaian putih-putih. :-)
Keponakan saya yang bernama “Clarence Elfreda Didrika Pratama” ini cukup riang dalam melakukan ritual-ritual Haji (rukun & wajibnya) karena melihat teman-teman lainnya yang cukup bersemangat, meski terlihat juga wajah kecapekan bahkan kelelahan dalam wajahnya tetap saja dia tidak menghiraukannya, dik Arsy tetap berusaha berjalan dan berjalan memutari miniatur Ka’bah padahal ibu sudah menawari digendong ya mbak, tetapi dia tidak mau dan memilih untuk berjalan. Subhanallah. Mungkin inilah kekuatan berjamaah yang bisa menyetrum spirit ke teman-teman yang lainnya.
Ritual-ritual yang dijalani disini memang tidak selengkap manasik haji orang dewasa, tetapi apa yang dilakukan panitia manasik Haji TK ini patut di apresiasi karena telah memberikan wawasan dan basic luar biasa tentag haji pada saat usia yang potensial. Ada ritual memakai pakaian ihram, mabit (berhenti di kemah dulu), melontar jumrah Ula, Wustha dan Aqobah (he3x... kalau biasanya memakai krikil tetapi adik-adik menggunakan jagung, wes lucu deh jadinya yang lihat) dan mengelilingi Ka’bah (Tawaf ifadah).
Tetapi ada kejadian luar biasa yang menyentuh hati penulis saudara budiman, saat ritual Haji berlangsung ketika panitia mengucapkan (menggema) takbir, Allahu Akbar 3x, Laailaahaillallahu Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilham... terus dilakukan berkali-kali...ternyata sontak membuat hati ini bergetar & tak tahan untuk meneteskan air mata, rasa rindu kangen marah menyesal seolah-olah kumpul menjadi satu dan boooom air mata ini keluar dengan tanpa disadari.
Bersyukur rumah dekat sehingga langsung menuju mushola (sehingga nggak saingan sama anak kecil kata RA), ditempat inilah sebagai manusia lemah tak berdaya yang curhat ke Allah tentang rasa yang tiba-tiba meledak luar biasa. Rasa rindu karena ingin bersujud ditanah sucinNya, kangen ingin melakukan takbir dekat Ka'bah, sholawat disana, marah karena dosa-dosa atas kejadian masa lalu yang membuat pribadi ini merasa belum pantas untuk ketanah suciNya, Menyesal tahun lalu tidak jadi Umroh karena sesuatu hal padahal sudah membuat paspor (Allah belum mengizinkan).(hik hik hik :-( )
Dalam hati sedalam-dalamnya diiringi tetesan air mata setelah dhuha, hamba berdoa... Ya Allah hamba meminta maaf & bertaubat dengan sesungguh-sungguhnya atas perbuatan-perbuatan masa lalu ku yg bersimpang dosa, membuat Mu murka. Engkau Memberikan nikmat kepada kami tetapi kami mengembalikan kemaksiatan, Ya Allah ya Robbi takbir di manasik haji ini menjadi cambuk berharga untuk ku ke depan untuk menjadi pribadi lebih baik, berbuat yang terbaik di jalan Mu. Dst....
Sahabat budiman manasik haji yang dilakukan anak-anak TK memang terlihat sederhana tetapi bisa menjadikan momentum orang lain untuk menjadi lebih bersemangat meraih yang terbaik demi ridlonya Allah SWT.
Setiap pribadi pasti nanti memiliki momentum yang luar biasa saat hati dibukakan oleh Allah, acara luar biasa semoga setiap tahun bisa terus istiqomah diselenggarakan. Terimakasih wahai bapak dan ibu panitia Manasik Haji TK se kecamatan Mojoagung, semoga amal ibadah panjenengan semua dan yang membaca ini di balas Allah. Amin
Salam perjuangan (yakin usaha sampai)
Home »
» Manasik Haji yang Menusuk Hati
Manasik Haji yang Menusuk Hati
Posted by Bagus Sulaks
Posted on Rabu, November 13, 2013
with No comments
0 komentar:
Posting Komentar