7 calon kepala desa Miagan
suasana Pilkades
Sahabat Hari rabu, 27 November kemarin adalah momen spesial untuk seluruh desa di Kabupaten Jombang, karena terdapat pelaksanaan pemilihan kepala desa secara serentak.
Saatnya perubahan, mari berjuang menjadi lebih baik, ayo bangun deso sing makmur lan tentrem, itu adalah beberapa tagline dari para calon kepala desa dalam menarik simpati & massa kepadanya.
Sahabat, hampir semua pelaksanaan pilkades di seluruh desa di banjiri para pemilih & berharap calonnya menang, tak terkecuali di desa penulis, Miagan kecamatan Mojoagung. Di desa Miagan termasuk cukup fenomenal karena yang mendaftar menjadi orang nomor satu didesa penulis ini terdapat 7 calon, yang semuanya berasal profesi berbeda – beda. 7 calon ini merupakan rekor terbanyak di kecamatan Mojoagung (karena antusiasnya ingin memajukan desa).
Sahabat untuk memenangkan PILKADES segala cara bisa dilakukan oleh calon dan timsuksesnya masing-masing, mulai dari yang rasional hingga irasional. Untuk urusan rasional & irasional kita bahas dibelakang aja ya (^_^). Salah satu yang memberikan nilai tambah calon adalah sebuah Visi Misi. Visi Misi para calon KADES ini cukup kreatif, dimulai dengan menebar janji kalau terpilih menjadi kepala desa maka setiap RT diberi 500.000 per tahun, ada yang seluruh ganjaran (sawah) akan diserahkan kepada desa dibuat tambahan kas desa yang dikelola LPMD, ada yang siap melayani hingga 24 jam tanpa biaya (waaww mengalahkan warnet ini), sampai ada yang mengusulkan Nikah gratis karena calonnya Mudin. (hehehe waktu penyampaian visi misi sepontan membuat tertawa satu ruangan).
Pelaksanaan pilkadespun digebyar serentak, acara dilaksanakan pukul 7.00 sd 13.00 wib. Para panitia dengan baju batiknya elegan nan ramah sudah siap melayani masyarakat dalam mengeluarkan hak suaranya. Para Manten (sebutan calon kepala desa) sudah asyik duduk diatas panggung dengan style terlihat gagah memakai jaz. Satu persatu pemilih mulai berdatangan, hingga beberapa menit kemudian berbondong-bondonglah pemilih mengantri demi memenangkan calonnya, suasana kebersamaan & guyub terlihat menyenangkan saat itu.
Sahabat Jumlah pemilih di desa Miagan ini untuk Pilkades sekitar 2.763, seperti desa lainnya warga cukup antusias dalam memilih, tak sedikit pula para cocok (tim sukses) yang menjemput pemilih dengan kereta kelinci, gurauan antar cocok saling bersambutan, terlihat beberapa wajah di pojok dan pinggiran jalan terlihat cemas memikirkan calonnya masing-masing.
Saatnya perhitungan telah dimulai :
Dibukalah kotak suara dan dilihat oleh saksi dari semua calon, suasana hening mulai terasa, dag dig dug dan senyum berada di hati para manten dan para tim sukses yang menyaksikan....
Perhitungan dimulai dengan suara lantang dari ketua panitia pilkades...
Nomor 5 sah, nomor 4 sah dan seterusnya (suara ketua panitia pilkades)
Terlihat di pojok lapangan sekelompok timsukses berkumpul sambil menghitung manual sendiri, ibu-ibu dan anak-anak ikut antusias mendengarnya...
Tak terasa sudah 500 suara di tulis di sebutkan.... beberapa calon yang merasa kalah, langsung mengundurkan diri dan memilih untuk pulang dengan menggeleng-gelengkan kepalanya. Pemungutan suara terus berjalan tetapi perbandingan yang mencolok sudah mulai terlihat, tim sukses sudah mulai bisa menebak & menerka yang menang, tim sukses dari kelompok no 5 bahkan sambil berbisik-bisik untuk mempersiapkan kuda dibuat mengarak mantennya keliling desa..
Begitu pukul 15.30 wib sore tiba, yang duduk dipanggung menyisakan satu calon, calon lainnya sudah meninggalkan lokasi TPS karena merasa tidak mampu untuk mengejar ketertinggalan suaranya, begitu juga pendukungnya. Hingga berakhirlah penghitungan suara saat itu dan terlihat mencolok memang sulit dikejar pasangan nomor 5 ini.
Berikut hasil pemungutan suara desa Miagan :
1. mas Antok BS 1.019 suara, 2. Pak Polo Supardi 522 suara, 3.mas Purnomo 363 suara, 4. Pak Budiyono 114 suara, 5. Pak Mudin 69 suara, 6. Mbak Choirijah 43 suara, 7. Pak Slamet R 15 suara.
Melihat hasil ini tim sukses mas Antok BS langsung serentak bilang Alhamdulillah, diikuti para loyalis pendukungnya mengarak mas Antok BS mengelilingi desa dengan menggunakan kuda plus di kawal dengan Polisi. Walau sedikit gerimis tidak membuat terganggu tetapi justru terasa gembira karena perjuangan mereka berhasil, hingga seleseilah pengarakan pukul 17.30 wib karena maghrib akan tiba.
Bersantai dulu supaya para pasangan tidak gerogiSahabat ada catatan kecil yang bisa kita jadikan pelajaran bersama
Pertama : ternyata untuk menjadi pemenang dibutuhkan proses, tiada yang instan diperlukan persiapan. Dari sini Mas Antok sudah mengawali membuat tim sukses 6 bulan sebelum pelaksanaan dengan mengambil disetiap masing-masing RT disaat calon yang lain diam. Hal inilah yang membuat dukungan ada dari semua kalangan mulai dari tokoh masyarakat, jemaah tahlil, arisan RT sampai Karang Taruna.
Kedua : iya iya iya sudah menjadi rahasia umum, semuanya tidak hanya memakai ucapan terimakasih plus amplop sebagai timbal balik telah memilih dirinya. Mungkin hal ini jugalah yang membuat PILKADES lebih diminati dari pada PILKADA dan PILGUB. Tetapi pengalaman membuktikan memiliki uang banyak tanpa timsukses yang solid ternyata sama dengan buang-buang uang, hal ini terbukti 5 tahun lalu pemenang didesa ini justru tiada memakai uang tetapi kekuatan pencitraan dan silaturahim. (luar biasa bukan)
Ketiga : Sahabat, ada yang unik pada malam H-1 sebelum pencoblosan, seperti yang saya sampaikan di awal bahwa untuk menang disini juga ada klenik juga, ada calon dan tim sukses yang menyebar garam ke ujung jalan –jalan, memasang dupa diperpojokan, menggunakan puntung rokok untuk semacam dupa juga dan hal-hal lainnya. Aneh tapi ini nyatanya ... makanya malam sebelum coblosan orang-orang mengawal ketat lokasi pencoblosan.
Keempat : ya disini setiap calon sudah legowo bahwa dirinya kalah, setiap pertandingan pasti ada yang menang dan kalah, tapi disinilah pembelajaran para calon kepala desa dan tim pendukungnya untuk ikhlas walau itu cukup berat dan meyakitkan.
Kelima : hehehe penjual yang laris manis saat pelaksanaan pilkades adalah penjual Balon dan pentol (karena banyak anak kecil, setiap momen pasti ada peluang).
Sahabat siapapun calonnya, menang kalah itulah pembelajaran kita dalam kehidupan, kehidupan ini penuh persaingan. Siapa yang alergi dengan persaingan maka ia akan tertinggal dengan perubahan zaman.
Semoga sukses....terimakasih sudah membaca
Salam meraih prestasi, tidak berhasil didunia,
Carilah prestasi di hadapan ALLAH