Warisan terbaik yang bisa diberikan para teladan terbaik dunia adalah ilmu, pengalaman, kebijaksanaan, dan sejarah hidupnya yang diabadikan dalam buku-buku. (bijakkata.com)
Beberapa waktu lalu saya berkumpul dengan para penggiat literasi di TBM (Taman Bacaan masyarakat) Jombang, acara bertajuk memperingati Hari Aksara Internasional menghadirkan beberapa orang hebat diantaranya pak Saifullah sahid seorang penulis berkelas yang masuk nominasi penulis terbaik di Kompasiana, Pak Fari dari PNFI dan Pak Yusron Amrullah yang disebut teman-teman profesor literasi, perwakilan dari Kemendikbud.
Taman Bacaan masyarakat atau TBM adalah salah satu wadah yang bergerak dibidang pendidikan yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kembali minat baca masyarakat tanpa membedakan status sosial, ekonomi, budaya, agama, adat istiadat, tingkat pendidikan dan lain sebagainya
Menurut Unesco indeks prosentase masyarakat indonesia dalam membaca masih sekitar 0,001%, artinya dari 10 ribu orang hanya 1 orang yang membaca. Jumlah ini termasuk kategori rendah bila dibanding dengan negara-negara asia tenggara lainnya. Dari prosentase inilah membuat beberapa anak bangsa yang peduli tergerak menyerukan gerakan ayo membaca dengan kemasan berbeda-beda.
Gerakan ayo membaca sudah digalakkan oleh banyak kalangan diantaranya mas Lukman pendiri RBGM (Rumah Baca Gang Masjid) – Masjid Baitul Mukmin Alun-alun Jombang dan Alhamdulillah sudah mulai berjamuran taman baca masyarakat di wilayah Jombang. Walaupun dari prosentase yang ada tetap masih kurang dari harapan, tetapi inilah proses masih membutuhkan perjuangan berkesinambungan untuk membuat anak-anak sekarang suka membaca.
Pak Saifullah menuturkan bahwa salah satu cara meningkatkan pola baca anak sekarang tanpa paksaan sesuai pengalamannya adalah membiasakan menulis dengan aktivitas keseharian mereka, setelah terbiasa dan mentok ide akan tulisannya maka diberikanlah buku-buku bacaan untuk menambah wawasan, sehingga dari situlah para anak didik terinsipirasi untuk membaca.
Banyak sekali manfaat apabila suka membaca (baca : manfaat membaca), namun selalu ada tantangan menghadang diantaranya gadget yg semakin canggih seperti Android atau Iphone sehingga mengakibatkan sang anak menjauhi buku dengan alasan bahwa di smartphonenya itu ada artikel untuk dibaca, itu benar tetapi tingkat kemungkinannya cukup kecil untuk dibaca.
Semoga Perjuangan para penggiat taman baca, pelopor gerakan ayo membaca atau semacamnya terus tumbuh berkembang dan memberikan semangat menular kesemua lini sehingga masyarakat indonesia terinspirasi dan memiliki motivasi untuk membaca. Aamiin.
Ayo menjadi pelopor membaca, karena Pelopor Membaca memiliki LETUPAN BESAR adalah dari anda semuanya, minimal menginspirasi teman sekitar untuk senang membaca, teman sekitar menginspirasi teman laiinya dst.
Jadi ingat pesan AA Gym, mulai dari 3 M, Mulai dari diri sendiri, Mulai dari yang terkecil, Mulai sekarang juga.
Salam Literasi ^_^
LIKE halaman fanspage Jejakbagus ya, terimakasih
>>> Baca juga artikel Kekayaan tidak menjamin kebahagiaan
Home »
» Pelopor Membaca adalah Anda
Pelopor Membaca adalah Anda
Posted by Bagus Sulaks
Posted on Kamis, November 17, 2016
with No comments
0 komentar:
Posting Komentar