Tidak ada yang bisa menentukan berapa besar kekayaan seseorang hanya dengan melihat buku keuangannya. Hatilah yang membuat seseorang kaya atau tidak. Kekayaan seseorang dinilai dari perilaku dan wataknya bukan dari apa yang dia punya. ~ Henry Ward
Dalam menghadiri suatu majelis atau pertemuan setidaknya ada manfaat diantara 3 hal yang bisa diperoleh, 1. Menambah ilmu pengetahuan, 2. Menambah teman dan 3 menambah pengalaman.
Aksi damai 411 telah berlalu, alhamdulilah saya menemukan banyak teman baru yang berasal dari bermacam-macam tempat mulai Tulungagung, Surabaya, Tuban, Solo, Lampung hingga Medan.
Kebetulan saat ini saya akan bercerita tentang sahabat dari Tuban, saya menyebutnya mas Mulya. Sepintas kalau dilihat secara personal beliau sangat sederhana sekali tetapi setelah kita sharing bersama mengenai ilmu & pengalaman baru terlihat siapa beliau sesungguhnya.
Banyak orang berpikir bahwa dengan memiliki kekayaan yang banyak, harta berlimpah, rumah megah dan kendaraan mewah pasti membuat diri kita bahagia. Tetapi pengalaman dari mas Mulya tidaklah demikian, ketika orientasi didunia hanya bekerja menghasilkan uang tanpa melihat halal/ haram justru membuat orang tersebuat jauh dari kepuasan batin atau kebahagiaan.
Mas Mulya salah satu pemilik usaha tambang di Tuban ini mengembangkan bisnisnya ke dunia finansial. Disektor keuangan beliau mengikuti Trading dan bisa dibayangkan untuk berlatih ke master-master trading saja ia menghabiskan uangnya sebesar 30 juta. Setelah berlatih lama, saat ia sudah mahir trading dan konsultasi dengan gurunya, ia mengawali di dunia trading dengan investasi sebesar 50 juta. Alhasil dalam jangka waktu satu bulan uangnya bertambah menjadi 150 juta.
Melihat mudahnya dalam mencari uang, maka ia menjaminkan tanah-tanah yang dimiliki ke Bank untuk mendapatkan modal besar dan dimasukkan ke permainan Trading. Dalam Trading ini ia terus berjaya hingga memiliki uang Milyar sampai triliiunan.
Uang yang melimpah membuat hidupnya menjadi super Glamor bersama istrinya. Ia mempunyai 4 Sepeda Motor tipe Harley Davidson dengan harga cukup fantastis, walau 4 Sepeda motor tersebut jarang ada di garasi karena sering di pinjam Kapolres dan pejabat Tuban lainnya. Saat mobil Harier dengan tipe terbaru yang memiliki hanya bupati seharga 1,2 M, ia justru sudah memiliki kelas diatasnya dengan harga 2,1 M.
Sempat beliau dengan istrinya mencoba bersenang-senang dengan keliling ke Indonesia dan luar negeri tetapi uangnya tidak habis-habis, hmm masya Allah. Selain mengikuti trading mas Mulya juga ikut MLM produk kesehatan yang termasuk besar, tinggal beberapa strip lagi termasuk puncak tertinggi tuturnya. Gaji perbulan dari sini adalah 60 juta.
Namun makin hari dengan kehidupan glamornya membuat hatinya tidak tenang dan jauh dari kebahagiaan, seolah hidupnya kering tanpa makna. Dari situlah dia bercerita kepada sahabatnya perihal yang dialaminya. Setelah mendengar cerita dari sahabatnya, beliau mendapat rekomendasi dari temannya untuk menemui seorang ustad agar di Ruqyah.
Mendengar saran temannya, mas Mas Mulya tertarik dan mengunjungi lokasi ustad sesuai rekomendasi temannya. Singkat cerita ketika bertemu dengan ustad , ia menceritakan banyak perihal kehidupannya, pertanyaan dari ustad yang tak terlupakan adalah apakah sholatmu tepat waktu dengan kehidupan saat ini , dan ia jawab biasanya sholat di akhir. Ternyata sahabat, sholat saat akhir-akhir waktu salah satu yang membuat hati tak tenang. Hayooo siapa biasanya yg akhir-akhir sholatnya.
Saat di Ruqyah mas Mulya merasa tenang hatinya, ia merasa kondisi seperti ini yang ingin dicarinya. Setelah selesai meruqyah sang Ustad menuturkan bahwa banyak orang diluar sana kembali ke Allah dengan kondisi keuangan terpuruk atau ditipu orang lain, tetapi kondisi mas Mulya berbeda saat ini masih diatas. Subhanallah Hidayah Allah.
Setelah mendengar cerita kondisi dirinya mulai keluarga hingga pekerjaannya, sang ustad banyak memberikan tausiyah kepada mas Mulya dan membuat mas Mulya sering mendatangi kediaman sang ustad. Suatu ketika Sang Ustad menjelaskan pandangan Islam dengan kitab-kitab yang ia miliki tentang Trading & MLM.
Dari sinilah mas Mulya mendapat tantangan Luar Biasa untuk meninggalkan aktivitas Trading dan MLMnya, Hutang Bank yang ada tidak boleh dilunasi dari tabungan Trading & MLM nya, tetapi dari usaha tambangnya, karena dirasa pekerjaan itu yang paling halal dan tidak samar-samar. Justru Tabungan Trading & MLM disedekahkan untuk pembangunan jalan tanpa mengharap pahala dari nya.
Memang cukup banyak perubahan terjadi dengan diri mas Mulya, banyak orang yang menentangnya termasuk istrinya yang belum siap dengan gaya hidup Super Glamor menjadi sederhana. Tetapi berkat pengertian secara istiqomah dan doa akhirnya sang istri menerima dengan keadaan yang ada dan ikut senang dengan keadaan sekarang, anak-anaknya pun sekarang di sekolahkan di Pondok Pesantren.
Mas Mulya juga memiliki bisnis kuliner, alhamdulillah yang penting bisa membuka lapangan pekerjaan buat orang lain. Selain itu juga, setelah 3 tahun ia bergabung menjadi tim pe-Ruqyah di Tuban karena ia merasa yang dilakukan saat ini membuatnya lebih tenang, damai dan bahagia dari sebelumnya.
Itulah kisah Luar Biasa dari sahabat dari Tuban, semoga kita bisa mengambil hikmah dari ini semua.
Semangat Berkarya, Semoga Sukses Berkah. aamiin
>>> Baca Juga : Selalu ada Peran Dalam Kehidupan (Tipe Aksi)
Home »
» Kekayaan tidak menjamin Kebahagiaan
Kekayaan tidak menjamin Kebahagiaan
Posted by Bagus Sulaks
Posted on Minggu, November 13, 2016
with No comments
0 komentar:
Posting Komentar