Generasi muda yang rusak akan melahirkan masa depan yang cacat. Butuh tenaga dan waktu yang besar untuk memperbaikinya. Kata bijak.com
Seiring dengan perkembangan waktu pergaulan remaja di Indonesia semakin memprihatinkan. Data BKKBN menunjukkan bahwa dari 2,4 juta aborsi pada tahun 2012, dilakukan remaja usia pra nikah atau tahap SMP dan SMA.(hiks hiks mirisnya)
Pergaulan ini tentu sangat riskan terjangkitnya penyakit HIV AIDS yang bisa menyebabkan kematian.
Kemarin saya bersama teman-teman FPA Desa Miagan mengadakan sosialisasi tentang HIV AIDS kepada perangkat desa, anggota karang taruna dan warga desa Miagan, Mojoagung, Jombang.
Sosialisasi ini sebagai wujud kepedulian kami terhadap generasi bangsa dimasa depan agar lebih baik. FPA (Forum Penanggulangan Aids) merupakan organisasi sosial yang bertujuan memberi pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya dan cara penularan virus HIV-AIDS.
Dalam sosialisasi ini kami mengundang Mbak Asri dan mbak Marwah dari JCC (Jombang Crisis Center) untuk menyampaikan materi tentang HIV AIDS.
HIV kepanjangan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menyerang kekebalan tubuh manusia dan kemudian menimbulkan AIDS. Belum ditemukan obat untuk menyembuhkan HIV AIDS. Menurut data Dinkes Provinsi tahun 2013, sekitar 17.325 orang terinfeksi virus HIV.
Dari sudut pandang sosial, bagi masyarakat HIV AIDS ini sangat berbahaya. Namun wawasan masyarakat yang tidak dibarengi edukasi tentang HIV AIDS, mengakibatkan STIGMA NEGATIF bagi penderita virus ini.
Pernah kisah nyata di desa saya, sekitar pukul 22.00 wib ada orang meninggal karena terinfeksi HIV AIDS. Luar biasa booming saat itu, entah darimana sumbernya kabar orang meninggal terinfeksi HIV tersebut bisa menyebar begitu luas, sehingga membuat suasana malam itu begitu hening & mencekal.
Pengetahuan HIV AIDS yg kurang, membuat banyak orang takut untuk mengangkat keranda jenazahnya. Walaupun saat itu jenazah sudah di sucikan oleh petugas kesehatan. Memang baper melihatnya (hehe bahasa kekinian), tetapi alhamdulillah masih ada orang yang berani untuk mengangkat keranda jenazahnya bersama saya.
Patut disayangkan lagi adalah tidak mau menyolati dan memakan kue suguhan dari tuan rumah tersebut dengan alasan takut tertular. Hmmm ...sedihnya.
Padahal, Cara penularan HIV AIDS bisa melalui 3 cara yaitu melalui cairan darah, melalui cairan kelamin dan melalui cairan ASI (air susu ibu). ahaaa ini ilmunya.
Pasangan tidak setia, suka jajan kemana-mana (he3x gonta ganti pasangan maksudnya), merupakan salah satu penyebab terkena HIV AIDS.
HIV AIDS dijelaskan mbak Asri, tidak menular melalui bersalaman, bersin, alat makan (sendok), bekerja bersama atau tinggal serumah dengan penderita, air mata dan banyak lainnya.
Makanya ada tagline “Jauhi penyakitnya bukan orangnya”, tetapi kenyataan di masyarakat justru mengucilkan orang yang terkena penyakit ini.
Salah satu slogan yang disampaikan mbak marwah anggota JCC adalah TOP (Temukan, Obati, Pertahankan). Obat ini bernama ARV (anti retro virus), memang tidak menyembuhkan tetapi menghambat kinerja virus.
Jika seseorang sudah pernah melakukan aktivitas yang beresiko HIV AIDS maka disarankan untuk segera periksa VCT (Voluntary Counselng & Testing) dirumah sakit terdekat. Disini kerahasiaan dijaga sesuai undang-undang.
Semoga wawasan tentang ODHA (Orang Dengan HIV Aids) bermanfaat untuk kita semua.
Semoga keluarga kita, saudara-saudara kita dan teman-teman kita terhindar dari virus HIV AIDS . aamiin
Ingat, Jauhi Penyakitnya bukan Orangnya. Sampaikan ilmu ini ke teman-teman anda agar diri kita waspada dan ikut mencetak generasi bangsa yang hebat, insya Allah.
terimakasih, sudah LIKE Halaman FANPAGE FB JEJAK BAGUS
Seiring dengan perkembangan waktu pergaulan remaja di Indonesia semakin memprihatinkan. Data BKKBN menunjukkan bahwa dari 2,4 juta aborsi pada tahun 2012, dilakukan remaja usia pra nikah atau tahap SMP dan SMA.(hiks hiks mirisnya)
Pergaulan ini tentu sangat riskan terjangkitnya penyakit HIV AIDS yang bisa menyebabkan kematian.
Kemarin saya bersama teman-teman FPA Desa Miagan mengadakan sosialisasi tentang HIV AIDS kepada perangkat desa, anggota karang taruna dan warga desa Miagan, Mojoagung, Jombang.
Sosialisasi ini sebagai wujud kepedulian kami terhadap generasi bangsa dimasa depan agar lebih baik. FPA (Forum Penanggulangan Aids) merupakan organisasi sosial yang bertujuan memberi pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya dan cara penularan virus HIV-AIDS.
Dalam sosialisasi ini kami mengundang Mbak Asri dan mbak Marwah dari JCC (Jombang Crisis Center) untuk menyampaikan materi tentang HIV AIDS.
HIV kepanjangan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menyerang kekebalan tubuh manusia dan kemudian menimbulkan AIDS. Belum ditemukan obat untuk menyembuhkan HIV AIDS. Menurut data Dinkes Provinsi tahun 2013, sekitar 17.325 orang terinfeksi virus HIV.
Dari sudut pandang sosial, bagi masyarakat HIV AIDS ini sangat berbahaya. Namun wawasan masyarakat yang tidak dibarengi edukasi tentang HIV AIDS, mengakibatkan STIGMA NEGATIF bagi penderita virus ini.
Pernah kisah nyata di desa saya, sekitar pukul 22.00 wib ada orang meninggal karena terinfeksi HIV AIDS. Luar biasa booming saat itu, entah darimana sumbernya kabar orang meninggal terinfeksi HIV tersebut bisa menyebar begitu luas, sehingga membuat suasana malam itu begitu hening & mencekal.
Pengetahuan HIV AIDS yg kurang, membuat banyak orang takut untuk mengangkat keranda jenazahnya. Walaupun saat itu jenazah sudah di sucikan oleh petugas kesehatan. Memang baper melihatnya (hehe bahasa kekinian), tetapi alhamdulillah masih ada orang yang berani untuk mengangkat keranda jenazahnya bersama saya.
Patut disayangkan lagi adalah tidak mau menyolati dan memakan kue suguhan dari tuan rumah tersebut dengan alasan takut tertular. Hmmm ...sedihnya.
Padahal, Cara penularan HIV AIDS bisa melalui 3 cara yaitu melalui cairan darah, melalui cairan kelamin dan melalui cairan ASI (air susu ibu). ahaaa ini ilmunya.
Pasangan tidak setia, suka jajan kemana-mana (he3x gonta ganti pasangan maksudnya), merupakan salah satu penyebab terkena HIV AIDS.
HIV AIDS dijelaskan mbak Asri, tidak menular melalui bersalaman, bersin, alat makan (sendok), bekerja bersama atau tinggal serumah dengan penderita, air mata dan banyak lainnya.
Makanya ada tagline “Jauhi penyakitnya bukan orangnya”, tetapi kenyataan di masyarakat justru mengucilkan orang yang terkena penyakit ini.
Salah satu slogan yang disampaikan mbak marwah anggota JCC adalah TOP (Temukan, Obati, Pertahankan). Obat ini bernama ARV (anti retro virus), memang tidak menyembuhkan tetapi menghambat kinerja virus.
Jika seseorang sudah pernah melakukan aktivitas yang beresiko HIV AIDS maka disarankan untuk segera periksa VCT (Voluntary Counselng & Testing) dirumah sakit terdekat. Disini kerahasiaan dijaga sesuai undang-undang.
Semoga wawasan tentang ODHA (Orang Dengan HIV Aids) bermanfaat untuk kita semua.
Semoga keluarga kita, saudara-saudara kita dan teman-teman kita terhindar dari virus HIV AIDS . aamiin
Ingat, Jauhi Penyakitnya bukan Orangnya. Sampaikan ilmu ini ke teman-teman anda agar diri kita waspada dan ikut mencetak generasi bangsa yang hebat, insya Allah.
terimakasih, sudah LIKE Halaman FANPAGE FB JEJAK BAGUS